Jumat, 27 April 2012

Makan Bersama Keluarga Lebih Sehat

Jakarta, Dalam masayarakat yang sibuk saat ini, kebiasaan makan bersama keluarga sudah jarang sekali ditemui. Padahal, kebiasaan makan bersama keluarga ini terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan.

Menurut tim peneliti dari Rutgers di State University of New Jersey, sekitar 40% rata-rata anggaran keluarga di Amerika Serikat dihabiskan untuk makan di luar yang biasanya tidak dilakukan bersama keluarga.

Hal ini sangat memprihatinkan karena tempat makan di luar rumah biasanya menyajikan makanan yang kurang menyehatkan seperti junk food yang berlemak dan tinggi kalorinya dibandingkan makanan buatan rumah.

Meningkatnya kasus obesitas membuat banyak ahli kesehatan masyarakat percaya bahwa kebiasaan makan di luar ini berisiko menyuburkan kasus obesitas dan kekurangan gizi di Amerika Serikat. Untuk mengetahui hal ini lebih lanjut, para peneliti Rutgers menelaah 68 penelitian yang membahas masalah ini.

Peneliti secara khusus menganalisis penelitian yang mengevaluasi frekuensi dan suasana makan bersama keluarga, kemudian membandingkannya dengan kualitas konsumsi makan anak-anak dan risiko kenaikan berat badan.

Data menunjukkan bahwa makan bersama keluarga banyak bermanfaat bagi kesehatan, terutama pada anak-anak. Anak-anak yang makan bersama keluarga cenderung lebih banyak makan buah, sayuran, serat, makanan yang kaya kalsium dan vitamin, serta lebih sedikit memakan junk food.

Kondisi sosial juga terkait dengan tingkat seringnya makan bersama keluarga. Remaja yang makan bersama keluarga cenderung lebih sedikit menunjukkan tanda-tanda depresi dan merasa keluarganya lebih memberi dukungan dibandingkan dengan remaja yang jarang makan di rumah.

"Temuan ini sangat menarik karena menunjukkan bahwa hal yang sederhana seperti kebiasaan makan bersama keluarga dapat banyak bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga," kata peneliti, Jennifer Martin-Biggers seperti dilansir Time Healthland, Kamis (26/4/2012).

Anak-anak dalam keluarga yang membiasakan makan bersama keluarga juga cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih rendah dibanding anak dari keluarga yang jarang makan bersama. Namun penelitian ini tidak menemukan hubungan antara lamanya makan bersama keluarga dengan obesitas.

Para peneliti juga menemukan bahwa bukan hanya waktu yang dihabiskan atau kegiatan makan bersama yang penting bagi kesehatan, namun kualitas interaksi juga penting. Data menunjukkan bahwa keluarga yang sering menonton TV atau makan makanan cepat saji bersama-sama tidak memiliki asupan makanan sebaik keluarga yang makan bersama di rumah.

"Kami percaya bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga dapat memungkinkan orangtua dan anak lebih banyak berinteraksi. Bagi orang tua, waktu makan bersama ini merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak mengenai kebiasaan sehat," ujar Martin-Biggers.

Dalam pertemuan American Society for Nutrition’s Scientific Sessions di San Diego, California, para peneliti menegaskan bahwa orangtua saat ini tidak mudah mendapat informasi mengenai nutrisi yang bermanfaat bagi keluarganya. Untuk membantu para orangtua ini, tim dari Rutgers sedang membuat info grafis berdasarkan penelitian untuk menjelaskan informasi gizi dan kunci makanan sehat yang menarik bagi masyarakat.
repost by: trica jus & obat herbal kanker

Jumat, 13 April 2012

Trs: Memotivasi pengidap kanker payudara

Saat seseorang dinyatakan menderita kanker payudara, kebanyakan penderita akan langsung terpukul secara emosi. Mereka merasa mendapat vonis mati, walaupun sebenarnya bisa saja penderita disembuhkan terlebih lagi bila masih dalam stadium dini. Pada tahap lanjut, dampak emosi dan psikologis dapat menyebabkan seorang penderita kanker mengalami depresi. Hal ini dapat memperburuk keadaannya. Untuk itu, perlu adanya dukungan dan motivasi dari pihak keluarga atau teman.
Penderita kanker payudara sebaiknya memberitahu keluarga atau teman mereka karena penderita membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat akibat dampak emosi yang dialaminya. Adalah hal yang wajar apabila penderita tidak mau memberitahu keluarga atau temannya tentang penyakit mereka. Alasannya karena mereka tidak mau merepotkan atau membuat orang yang mendengarnya menjadi sedih atau khawatir. Tetapi, bayangkanlah keadaan sebaliknya, bila Anda yang tidak diberitahu oleh keluarga atau teman dekat Anda bahwa ternyata dia menderita kanker, tentu Anda akan semakin sedih karena Anda tidak tahu dan mungkin tidak memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Teman hidup adalah seseorang yang paling dekat dan bisa Anda ajak bicara untuk menemukan pengobatan terbaik dan dampak yang mungkin harus dialami. Penderita kanker payudara mungkin merasa minder dengan keadaannya sehingga mempengaruhi saat melakukan hubungan suami istri. Sebaiknya, hal ini juga dibicarakan dengan suami Anda agar dapat dimengerti dan dapat memberi bantuan dengan memberikan pelukan atau ungkapan sayang lainnya.
Anak-anak yang masih kecil mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tetapi, bila anak Anda sudah dapat diajak bicara, Anda dapat menceritakan dengan bahasa yang sederhana apa yang dimaksud dengan kanker payudara dan efek yang mungkin akan terjadi pada fisik Anda seperti kebotakan akibat kemoterapi atau perubahan pada payudara. Hal ini penting agar anak-anak yang masih lugu tidak mendapatkan informasi yang salah dari orang yang tidak bertanggung jawab yang dapat membuat mereka mennjadi takut atau benci kepada Anda atau merasa bahwa apa yang Anda alami akibat kesalahan mereka.
Tidak semua teman atau keluarga yang tidak terlalu dekat perlu diberitahu apabila Anda merasa tidak nyaman untuk menyampaikannya. Anda juga tidak perlu menanggapi seluruh komentar yang diberikan oleh teman, keluarga atau orang lain yang mengetahui penyakit Anda. Selalu ada komentar yang positif dan negatif. Jadi, hal itu tidak perlu dipikirkan secara berlebihan yang dapat merusak ketahanan tubuh Anda.
Untuk menambah semangat, Anda dapat bergabung dengan kelompok sesama penderita kanker payudara. Di Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia dapat mengakomodasi kebutuhan ini. Dalam kelompok ini, mereka dapat memberi semangat dan keyakinan agar Anda dapat sembuh. Cerita-cerita dari penderita lain mungkin dapat membuat Anda merasakan keadaan Anda masih lebih baik. Atau cerita dari penderita lain yang gigih untuk melawan penyakitnya dan dapat memperoleh kesembuhan dapat membantu Anda memperoleh kekuatan untuk tidak menyerah pada keadaan.
Dan dijaman yang semakin maju ini sudah banyak penelitian-penelitian mengenai obat kanker payudara dari bahan alami, mungkin ini bisa Anda berikan kepada penderita untuk mencoba pengobatan alternatif, Untuk informasi obat alami kanker payudara dari xamthone plus bisa anda klik: Obat kanker payudara
Jadi, tetaplah bersemangat untuk melawan penyakit Anda. Bila ada anggota keluarga atau teman Anda yang menderita tumor atau kanker payudara, Anda dapat memberikan dukungan yang diperlukan karena mengetahui penderitaan yang mereka alami. Dukungan tersebut dapat membantu kesembuhan mereka.







Jangan Tahan Bersin

Bersin sering dibilang gejala tanda flu, mari kita ulas sedikit yuk mengenai bersin...
Jika keinginan bersin terjadi saat sedang terlibat perbincangan serius,
pertemuan penting atau berada di ruang yang sepi, orang lebih suka untuk menahannya.
Sebaiknya jangan menahan bersin karena bisa berbahaya.

Beberapa orang mencoba menahan bersin dengan cara menekan hidung mereka
sehingga keinginan untuk bersin menjadi hilang. Ternyata menahan bersin justru bisa
menjadi masalah yang serius jika sering dilakukan.

Kecepatan bersin yang dimiliki manusia adalah 161 km/jam,
sehingga jika seseorang menahan untuk bersin maka tubuh harus menahan kecepatan tersebut secara tiba-tiba.
Hal ini tentu saja akan mempengaruhi fungsi tubuh dan menyebabkan kuman yang seharusnya
dikeluarkan malah masuk kembali.

"Bersin merupakan kegiatan yang positif karena memiliki fungsi membersihkan faring

(rongga antara hidung, mulut dan tenggorakan) dan ini adalah hal yang baik,
sedangkan menahan bersih justru berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa risiko,'
ujar Dr Michael Roizen, kepala Wellness Officer Clevelend Clinics,
seperti dikutip dari Doctoroz.com, Senin (8/3/2010).

Roizen mengungkapkan ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan
jika seseorang menahan bersin yaitu:

-Menyebabkan patah tulang di tulang rawan hidung
-Mimisan
-Pecah gendang telinga
-Gangguan pendengaran
-Vertigo
-Retina yang terlepas atau mengalami emfisema. Hal ini karena tubuh berusaha menahan kecepatan
dari bersin yang tinggi. Cedera yang timbul umumnya mempengaruhi struktur bagian dalam kepala.

Emfisema adalah suatu kondisi yang bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa,
kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena dapat membatasi pasokan udara.
Tanda-tanda yang muncul biasanya wajah atau leher yang membengkak dan timbul rasa ketidaknyamanan.

"Untuk membantu seseorang agar mudah bersin bisa dengan cara melihat cahaya terang,
hal ini dapat merangsang saraf optik yang melintasi jalur pusat bersin.
Selain itu iritasi yang terjadi di saraf dekat pusat bersin
juga bisa memicu seseorang untuk bersin," tambahnya.

Saat seseorang bersin biasanya diikuti oleh keluarnya bakteri atau kuman dari dalam tubuh.
Hal ini berguna untuk menjaga hidung agar tetap bersih,
karenanya seringkali bersin terjadi secara berulang-ulang.

Jadi jangan pernah menahan bersin untuk menghindari beberapa risiko tersebut.
Tapi jangan lupa untuk menutup mulut dan hidung
dengan tangan, tisu, sapu tangan atau lekukan lengan saat bersin,
agar bakteri dan kuman yang keluar tidak membahayakan orang lain.